Terima Kasih Atas Kunjungan Anda
Penjaga Hati...


Termenung Ku menatap lembayung senja
Tegas rona merahnya melukiskan ketulusan hati yang terpancar dari hatinya yang biru
Gugusannya yang tenang gambarkan kharisma akan jiwa yang tegar
Pesonanya elok memukau setiap pasang mata yang menatapnya senantiasa hadirkan senyuman diwajah penikmatnya damaikan galau yang terasa
Kasih...Mencintaimu sungguh tak dapat aku hindari
Bagaimana mungkin aku menolak Anugrah terindah yang hadir dalam hidupku
Kasih..Kehadiranmu sungguh aku nantikan
Hanya ada satu kalimat singkat yang dapat aku ungkap..
"Tetaplah disisiku Malaikat Penjaga Hatiku"
Karena kau telah tinggal dihatiku yang kosong...
Karena kau telah pahat namamu dihatiku yang beku..
Karena namamu abadi dalam ingatanku...
Wahai Sang Waktu akankah kau berpihak pada ketulusannya?
Wahai Sang Penguasa Alam adakah hati ini kan damai disisi Penjaga Hatinya?
Wahai Sang Penjaga Hati adakah kau siap menjaga hati ini selamanya?
Tahukah kamu???

Tahukah kamu langit yang gelap akan turun hujan
Sadarkan aku badai akan selalu datang
Tahukah kamu diantara langit gelap itu ada indahnya pelangi
Sadarkan aku diantara kesedihan selalu ada titik kebahagian
Tahukah kamu kicauan burung-burung itu membawa kabar apa
Sadarkan aku apa yang terungkap belum tentu yang dimaksud
Tahukah kamu diantara guguran bunga-bunga selalu ada bunga yang bersemi
Sadarkan aku akan selalu ada harapan dan asa

Sahabat

Sahabat...
Mungkinkah Takdir yang mempertemukan kita
Atau mungkin hanya kebetulan saja?
Pernahkah terlintas dalam benakmu apa yang menyatukan kita?
mungkinkah karena kesamaan atau karena kekurangan kita?
atau mungkin juga karena kelebihan yang tidak pernah kita sadari?
Sahabat..
Pernahkah terlintas dalam pikiranmu untuk pergi menjauh dari kehidupanku?
Sekokoh apa dinding yang kita bangun demi kebersamaan kita?
Sanggupkah kita melewati masa suram dalam hidup kita?
Terlenakah kita melewati hari indah yang selalu menjadi impian kita?
Sahabat..
Jangan pernah kau hempaskan arti dari persahabatan kita hanya demi sebuah materi hanya demi kesenangan dunia sesaat
Kau yang selalu ingatkan aku untuk tak jatuh dalam lubang keterpurukan
Kau juga yang selalu ingatkan aku bahwa tak ada yang kekal didunia ini semua akan kembali
Sahabat..
Arti hadirmu seperti nafas baru dalam hidupku
Semangat untuk bangkit dalam hari hariku

Malaikat kecil ku

Ada kerinduan untuk selalu bertemu dengan sosok sepertinya

Pernahkah kau temukan seseorang yang senatiasa setia disisimu

Kala kau jatuh dan hilang asa

Kala dunia seakan tak memberikan ruangnya untukmu

Pernahkah kau dapati sesosok mahkluk yang selalu tahan mendengar kisahmu

Kala angin membawa berita berita busuk tentangmu

Pernahkah ponselmu berdering ditengah malam disaat semua manusia terlelap hanya untuk sebuah kalimat pendek " apa kabar malikat kecilku malam ini?"

Pernahkah kau tangkap butiran air mata yang disembunyikan setelah do'a panjang yang padanya terselip namamu


TIPS HIDUP SEHAT

Ikutilah tips berikut ini untuk hidup sehat dan memiliki kualitas hidup yang baik, jalani hidup sehat mulai sekarang. Kesehatan adalah investasi yang sangat berharga. Karena itu, jadikanlah hidup sehat optimal sebagai kebiasaan Anda sehari-hari. Bagaimana Caranya ! Ikuti tips berikut ini :
1. Cukupilah Kebutuhan Gizi Anda
2. Hindarilah LemaK Berbahaya
3. Janganlah pernah Lupa Sarapan
4. Makan Sayur dan Buah yang cukup
5. Minum Air Minimal 8 Gelas Sehari
6. Pertahankan Berat Badan yang Ideal
7. Olah raga yang teratur
8. Cukup Istirahat
9. Hindarilah Rokok dan Minuman Beralkohol
10. Selalu Berpikir Positif
11. Luangkanlah Waktu Untuk Diri Sendiri
12. Perhatikanlah Kebersihan
13. Periksakanlah Kesehatan Anda Secara Teratur
14. Untuk Sumber Makanan, Minuman dan Suplemen pilihlah Bahan Alami
15. Mengkonsumsi Suplemen Sesuai Kondisi dan Kebutuhan Tubuh.

Aa' Gym : Saya Tidak Ingin Kaya ,Tapi Harus Kaya.

Sebagaimana Aa Gym, ketika menulis buku “Siapa Bilang Saya tidak Ingin Kaya?” dilandasi pemikiran dengan keprihatinan yang mendalam pada sanubari, buah dari perenungan mengapa masyarakat muslim di dunia rata-rata kurang makmur walaupun negaranya memiliki sumber daya melimpah ruah.

Ironinya, bersamaan dengan itu, di negara-negara yang warganya tidak mayoritas Islam, meskipun alamnya tidak kaya, mereka berhasil membangun kemakmuran.

Dalam Islam, bekerja mencari nafkah sebanyak-banyaknya adalah ibadah. Jadi jelas, bekerja pasti berpahala besar sebagaimana ibadah-ibadah lainnya. Dengan kelebihan hartanya, seorang muslim akan dapat beramal lebih banyak lagi. Seorang yang mampu secara harta akan mudah melakukan sejumlah ibadah yang membutuhkan biaya besar, ibadah yang tidak akan dapat dilakukan oleh mereka yang tidak mempunyai uang. Namun harus diyakini bahwa kaya dalam pandangan Islam tidak identik dengan kemewahan, sebaliknya kaya itu identik dengan infaq dan shadaqah. Maka orang yang bermegah-megahan belum tentu dia adalah orang kaya, sebab orang yang pas-pasanpun bisa berbuat demikian.

Ketika genderang jihad mulai diproklamirkan dalam Islam, maka ahlu dutsur (orang-orang kaya) dari kalangan sahabat semakin proaktif memelihara dan mengembang kan hartanya. Mereka bersiap-siap jika sewaktu-waktu ada panggilan jihad yang membutuhkan perlengkapan senjata dan perbekalan makanan serta membutuhkan banyak biaya, kaum muslimin tidak kerepotan.

Contoh nyata bagaimana pengorbanan harta para sahabat dalam menghadapi jihad terlihat menjelang terjadinya perang Tabuk. Kala itu tahun 9 Hijriyah, Rasulullah SAW memerintahkan para sahabat yang kaya supaya menyediakan perbekalan bagi para sahabat yang tidak mampu.

Maka bersegera para sahabat menyambut seruan jihad maali Nabi SAW. Sahabat Abu Bakar ra mendermakan seluruh hartanya, Umar bin Khattab ra mendermakan sebahagian miliknya, Utsman bin Affan ra mengeluarkan harta sebanyak 10.000 dinar ditambah 300 ekor kuda lengkap dengan perbekalannya serta 50 ekor kuda, Abdurrahman bin ‘Auf ra mendermakan 100 uqiyyah emas, sahabat Al-Abbar ra dan Thalhah ra mendermakan hartanya yang jumlahnya cukup banyak, Ashim bin Adiy ra menyedekahkan 70 wasaq kurma.

Demikian pula sahabat-sahabat yang lain, mereka berbuat serupa. Bahkan para sahabiyah juga tidak ketinggalan, mereka memberikan berbagai perhiasan pribadinya.

Inilah potret sebahagian kecil para sahabat Rasulullah SAW yang memadukan antara dakwah dan kerja, sampai-sampai Umar bin Khattab ra mengatakan bahwa di pasar adalah tempat yang lebih ia senangi apabila kematian menjemputnya, setelah kematian di medan jihad. Oleh karena itu, mengutamakan salah satunya dan menafikan yang lainnya tidak dibenarkan dalam Islam.

Mari kita renungkan hikmah atas peristiwa berikut. Ada seorang sahabat yang senantiasa beribadah dan berzikir terus menerus didalam mesjid. Sahabat ahli ibadah ini tidak bekerja. Seluruh kebutuhan makan minumnya dicukupi oleh saudara-saudaranya. Menjumpai hal demikian, Nabi SAW menjelaskan bahwa kedudukan saudaranya itu, jauh lebih mulia ketimbang yang beribadah terus menerus tanpa bekerja.

Saudaraku sekalian, bagaimana anda memahami firman Allah :

“Wahai orang-orang yang beriman, maukah Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari adzab yang pedih? (Yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad dijalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya”.(Ash-Shaaf:10-11)

Jika kita renungkan, ada makna tersirat –sebenarnya juga tersurat- dari ayat diatas yang sering terabaikan. Ketika Allah SWT mengatakan dengan harta berarti kaum muslimin dituntut untuk kuat secara finansial. Demikian pula, ketika Allah menyatakan dan jiwa berarti kaum muslimin dituntut secara jasmani dan rohani nya. Boleh jadi aspek kedua lebih sering mendapat perhatian dari kaum muslimin sekarang, sementara aspek pertama yaitu tentang kekuatan finansial, masih kurang mendapat perhatian. Padahal sejarah membuktikan bahwa tidak ada satu peperanganpun kecuali pasti menghabiskan biaya yang sangat besar.

Siapa Bilang Dai Tidak Ingin Kaya? Kalimat ini tersirat di benak saya ketika mendengar sebuah tausyiah seorang sahabat mengenai hidup sederhana. Memang benar kesederhanaan harus menjadi akhlak utama yang dimiliki para dai, namun hidup sederhana tidak berarti terkungkung dalam kemiskinan dan belenggu hutang. Sebaliknya kaya tidak berarti kesombongan. Sungguh, tidak ada kaitannya kesederhanaan dan kesombongan dengan jumlah kepemilikan harta.

Sungguh, banyak karunia Allah yang menyiratkan bahwa kekayaan bukanlah mustahil dan kekayaan itu bukanlah semata-mata kaya harta. Masih menurut Aa Gym –dan saya setuju dengan pendapat beliau ini- bahwa kaya bisa berupa kaya ilmu, kaya ikhtiar, kaya hati dan sebagainya.

Allah memberikan banyak pelajaran bagi kita dengan adanya fenomena sukses di dunia ini. Lihatlah bangsa Cina yang begitu kuat karena keberhasilan mereka dalam bisnis, hingga menyebar ke seluruh dunia. Lihat juga bagaimana bangsa Jepang dan Korea yang meraih kejayaan dengan etos kerja yang luar biasa.

Saatnya kita berfikir bersama bagaimana membangun dakwah beriringan dengan membangun ekonomi. Kenyataannya dakwah, sejak dimulakannya di masa Rasul hingga sekarang, selalu membutuhkan biaya. Kekuatan ekonomi membuat kita tidak banyak bergantung pada pihak lain atau sesama manusia, karena gantungan kita yang tertinggi hanya kepada Allah. Sedangkan manusia hanya menjadi jalan datangnya pertolongan Allah. Kekuatan ekonomi ini harus selalu dibarengi dengan kekuatan ilmu dan kekuatan akhlak. Sebagaimana kata Aa Gym “Saya tidak Ingin Kaya, tapi Saya Harus Kaya”

Sumber : http://jumadisubur.com/?p=210